KILASVIRAL.COM – Jumlah kasus cacar monyet atau Monkeypox di DKI Jakarta terus meluas. Data terbaru mencatat sudah ada 22 orang terpapar penyakit tersebut.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan, puluhan pasien penderita cacar monyet itu kini sudah diisolasi.
Tracing pun terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI untuk meminimalisir penyebaran penyakit tersebut.
“Pak Menteri Kesehatan sudah sampaikan, 22 itu jasil tracing yang diminta oleh Pemprov dan Kemenkes pada Dinkes, ini kami tracing terus,” ucapnya kepada awak media, Rabu (1/11/2023).
“Dan kami juga sudah isolasi yang memang masih terkena cacar monyet,” tambahnya menjelaskan.
Lantas, seperti apa gejala cacar monyet dan bagaimana cara mencegahnya?
Apa Itu Cacar Monyet
Mengutip laman dinkes.jabarprov.go.id, Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus Monkeypox.
Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Cara Penularan Cacar Monyet
Penularan virus cacar monyet dapat terjadi karena dua cara. Penularan dapat melalui manusia ke manusia atau dari hewan ke manusia.
Virus Monkeypox atau cacar monyet dapat ditularkan melalui cairan yang melepuh dari ruam atau bercak merah si penderita.
Penularan dari manusia ke manusia terjadi ketika, Monkeypox menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam Monkeypox, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual.
WHO masih mempelajari tentang berapa lama orang dengan Monkeypox dapat menularkan. Untuk situasi saat ini, penderita dapat menularkan sampai semua lesi mereka berkerak, keropeng telah jatuh dan lapisan kulit baru telah terbentuk di bawahnya.
Sedangkan penularan dari hewan ke manusia terjadi melalui hewan yang sudah terinfeksi, terutama monyet dan hewan pengerat.
Monkeypox dapat menular ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. Biasanya adalah hewan pengerat dan primata.