Berita

Motif Pelajar Teror Bom ke Koja Trade Mall, Awalnya Iseng Kerjai Temannya yang Dianggap Gemulai

10
×

Motif Pelajar Teror Bom ke Koja Trade Mall, Awalnya Iseng Kerjai Temannya yang Dianggap Gemulai

Share this article

KILASVIRAL.COM, KOJA – Siapa sangka ulah iseng para pelajar ke temannya malah berujung meresahkan banyak orang.

Keisengan itu kelewat batas dengan mengarang bahwa ada teror bom di Koja Trade Mall, salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Utara.

Akibatnya, kelima pelajar berinisial FA, H, RF, KH dan wanita berinisial SAL pun harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Kejadian itu berawal saat FA, pelajar yang membuat pesan teror tersebut, membuat akun WhatsApp dengan foto profil bergambar wajah Noordin M. Top, salah satu pelaku gembong teroris yang telah mati ditembak pada 2009 silam.

Ia lalu mengerjai kawan sekelasnya H dengan mengirim pesan yang berisi akan ada pengeboman di Koja Trade Mall.

“Kami akan melakukan pengeboman di daerah Koja Trade Mall, jika kamu peduli dengan Noordin M. Top, kamu harus mengikuti acara pengeboman,” tulis FA dalam pesan singkatnya kepada H.

Namun, prank alias bercandaan FA itu ternyata dianggap betulan oleh H.

H kemudian meneruskan pesan itu ke akun Instagram Koja Trade Mall.

Manajemen mall menjadikan pesan tersebut sebagai alat bukti untuk melaporkan adanya ancaman teror bom ke pihak kepolisian.

Polisi kemudian mengusut pelaporan tersebut hingga akhirnya mengamankan FA dan H.

Tiga pelajar lainnya juga turut diamankan yakni, RF, KH dan SAL karena ikut tergabung dalam satu grup WhatsApp yang sama dengan FA.

Motif pelaku

Pesan ancaman bom tersebut nyatanya hanyalah prank alias bercandaan antar kawan sekelas.

“Motif mereka berdasarkan pengakuan daripada saudara FA dan saudara H mereka ingin apa bahasa anak-anak sekarang tuh, nge-prank ya, mereka ini nge-prank,” ucap Kapolsek Koja Kompol M. Syahroni dalam konferensi pers di Mapolsek Koja, Kamis malam.

Empat pelajar SMAN 114 tersebut hendak melakukan prank terhadap H lantaran dianggap cupu.

“Karena menurut mereka H ini cupu, atau lemah gemulai ya,” ucap Kapolsek.

Para pelajar tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka hingga saat ini.

Mereka masih diperiksa dan akan dibina lebih lanjut terkait kelakuannya menjadikan teror bom sebagai lelucon.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *