Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
KILASVIRAL.COM, TAMBUN SELATAN – Siswa terduga pelaku bully berinisial L (12) menangis saat curhat ke ibundanya.
L sempat mencurahkan penyesalannya dan merasa sangat bersalah saat mengetahui Fatir diamputasi.
“Dia nangis bilang ke mamahnya ‘memang saya salah bercanda sampai kaya gitu mah, kasihan sama korban sampai enggak punya kaki mah’,” kata kuasa hukum terduga pelaku, Sutrisna Wijaya, Jumat (3/11/2023).
Sutrisna mengaku kliennya merasa tertekan setelah kasusnya menjadi perhatian hingga memasuki proses hukum.
L, kata Sutrisna, tidak pernah menyangka bercanda menyelengkat kaki bakal berujung diamputasi.
“Ada tekanan di anak, karena merasa cuman nyelengkat kok jadi separah ini masalahnya,” kata Sutrisna.
Sutrisna mengungkapkan kliennya hanyalah anak biasa yang senang bermain dan bercanda layaknya anak-anak pada umumnya.
L, lanjut Sutrisna, tak pernah ada niat melakukan bullying.
Apalagi sampai mencelakakan teman sekolahnya saat masih menuntut ilmu di SDN Jatimulya 09 Bekasi.
“Si anak (L) merasa bersalah, tapi dalam posisi bercanda kalau dia tau akan separah ini mungkin enggak akan nyelengkat orang lain,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, siswa berinisial FAA (12) selanjutnya disebut Fatir, terpaksa kehilangan kaki kirinya usai menjalani operasi kanker tulang di RS Kanker Dharmais, Jakarta.
Korban diduga menjadi korban bully teman sekolahnya, peristiwa terjadi pada Februari 2023 lalu ketika Fatir hendak ke kantin.
Saat itu, dia bersama kelima temannya termasuk terduga pelaku jajan ke kantin sekolah lalu disliding hingga jatuh.
Bukannya ditolong, teman-teman FAA justru menertawakan korban yang saat itu menahan sakit.
Tiga hari setelah kejadian itu, kondisi kesehatannya menurun.
Pada Agustus 2023, FAA didiagnosa menderita kanker tulang.
Dokter terpaksa melakukan operasi amputasi pada kaki kiri siswa yang saat ini duduk di bangku kelas 7 sekolah menengah pertama.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News